(Photo : Ria candrawati - starmedianews)
oleh : Ria Candrawati
Ini cerita dimana sekelompok anak diberi
tugas sekolah praktek pembuatan penjernihan air. Mereka diberi waktu 1
minggu untuk mempersiapkan bahan. Setiap individu memang berbeda dan unik, ini
terlihat dari cara sudut pandang mereka tentang bahan yang akan disiapkan.
Mereka beradu pendapat tentang bahan apa yang mereka anggap benar untuk dapat
menjernihkan air. Guru hanya diam dan tersenyum melihat tingkah mereka,
ya semua murid berhak mengeluarkan pendapat mereka. Namun agar perdebatan tidak
terus berlangsung, guru memberikan beberapa resume tentang bahan alam yang
dapat digunakan dalam proses penyaringan. Sampai pada akhirnya sekelompok
siswa tersebut sepakat tentang bahan yang akan mereka siapkan.
(Photo : Ria candrawati - starmedianews)
Di hari H pelaksanaan praktek
penjernihan air. Mereka menyiapkan bahan dengan semangat sambil tersenyum dan
berkata "ini pasti berhasil bu, kami kan kelompok hebaat",
"wooo.. Belum tau hasilnya lagi udah ngomong gitu" sambung siswa di
luar kelompok tersebut. Guru tersenyum dan berkata "you are whatyouthink
(kamu adalah apa yang kamu pikirkan) kalau kamu merasa kamu hebat dan pintar kamu akan menjadi orang yang
pintar dan kalau kamu pikir diri kamu sendiri bodoh maka kamu akan tetap
seperti itu yaitu menjadi orang yang bodoh dan serba merasa tidak bisa, tapi
pesan ibu jangan terlalu berlebihan, karena yang berlebihan selalu berdampak
tidak baik contohnya kita merasa kita terlalu pintar sehingga tidak mau
mendengar pendapat orang lain dan menganggap semua orang bodoh akhirnya jadi
orang yang sombong. Realitanya kita adalah makhluk sosial, makhluk yang butuh
orang lain dalam hidup kita, butuh masukan dan pendapat dari orang lain, orang
yang bodoh tidak selamanya dia bodoh jika dia telah berusaha meninggalkan
kebodohannya, paham anak-anak?". Siswa menjawab serentak dan membenarkan
yang disampaikan oleh guru.
Guru mengawasi pelaksanaan
praktek, mereka mengawali dengan penuh harap akan keberhasilan yang akan mereka dapatkan. Namun hasilnya di
luar perkiraan mereka, mereka belum berhasil menjernihkan air. Mereka lalu
beradu pendapat kembali dan cemas akan bahan yang mereka siapkan salah.
Sebenarnya bahan yang mereka persiapkan sudah benar, tapi mereka tidak
menyadari bahwa proses penyaringan dilakukan berulang kali untuk mendapatkan
air yang jernih. Sama halnya dengan perilaku dan sifat seseorang yang tidak
bisa kita ubah dengan waktu yang singkat, butuh proses untuk mendapatkan
perubahan yang optimal.

(Photo : Ria candrawati - starmedianews)