"smille (you are what you think)"

Diposting oleh On 23.06.00



(Photo : Ria candrawati - starmedianews)

oleh : Ria Candrawati

Ini cerita dimana sekelompok anak diberi tugas sekolah praktek pembuatan penjernihan air. Mereka diberi waktu 1 minggu untuk mempersiapkan bahan. Setiap individu memang berbeda dan unik, ini terlihat dari cara sudut pandang mereka tentang bahan yang akan disiapkan. Mereka beradu pendapat tentang bahan apa yang mereka anggap benar untuk dapat menjernihkan air. Guru  hanya diam dan tersenyum melihat tingkah mereka, ya semua murid berhak mengeluarkan pendapat mereka. Namun agar perdebatan tidak terus berlangsung, guru memberikan beberapa resume tentang bahan alam yang dapat digunakan dalam proses penyaringan.  Sampai pada akhirnya sekelompok siswa tersebut sepakat tentang bahan yang akan mereka siapkan. 

(Photo : Ria candrawati - starmedianews)

Di hari H pelaksanaan praktek penjernihan air. Mereka menyiapkan bahan dengan semangat sambil tersenyum dan berkata "ini pasti berhasil bu, kami kan kelompok hebaat", "wooo.. Belum tau hasilnya lagi udah ngomong gitu" sambung siswa di luar kelompok tersebut. Guru tersenyum dan berkata "you are whatyouthink (kamu adalah apa yang kamu pikirkan) kalau kamu merasa kamu hebat dan pintar kamu akan menjadi orang yang pintar dan kalau kamu pikir diri kamu sendiri bodoh maka kamu akan tetap seperti itu yaitu menjadi orang yang bodoh dan serba merasa tidak bisa, tapi pesan ibu jangan terlalu berlebihan, karena yang berlebihan selalu berdampak tidak baik contohnya kita merasa kita terlalu pintar sehingga tidak mau mendengar pendapat orang lain dan menganggap semua orang bodoh akhirnya jadi orang yang sombong. Realitanya kita adalah makhluk sosial, makhluk yang butuh orang lain dalam hidup kita, butuh masukan dan pendapat dari orang lain, orang yang bodoh tidak selamanya dia bodoh jika dia telah berusaha meninggalkan kebodohannya, paham anak-anak?". Siswa menjawab serentak dan membenarkan yang disampaikan oleh guru. 

Guru mengawasi pelaksanaan  praktek, mereka mengawali dengan penuh harap akan keberhasilan yang akan mereka dapatkan. Namun hasilnya di luar perkiraan mereka, mereka belum berhasil menjernihkan air. Mereka lalu beradu pendapat kembali dan cemas akan bahan yang mereka siapkan salah. Sebenarnya bahan yang mereka persiapkan sudah benar, tapi mereka tidak menyadari bahwa proses  penyaringan dilakukan berulang kali untuk mendapatkan air yang jernih. Sama halnya dengan perilaku dan sifat seseorang yang tidak bisa kita ubah dengan waktu yang singkat, butuh proses untuk mendapatkan perubahan yang optimal.

 
(Photo : Ria candrawati - starmedianews)

Guru pun menganjurkan untuk melakukan proses penyaringan dengan berulang-ulang kali. Dan lihatlah hasilnya mereka tersenyum, melihat air jernih  yang mereka dapatkan. Mereka berhasil!! (RC)
Next
« Prev Post
Sebelumnya
Post sebelumnya